Carian Di Blog Ini

Ahad, 9 Oktober 2011

Cara Mengenal Allah - Maksud Makrifatullah - Awaluddin Makrifatullah

 Cara Mengenal Allah  - Maksud Makrifatullah - Awaluddin Makrifatullah

Asas dalam Islam ialah 'Awaluddin Makrifatullah' yakni awal2 agama mengenal Allah SWT. Namun tidak semua orang diberikan kemampuan untuk mencapai makrifatullah. Terdapat beberapa faktor yang menghalangi seseorang dari mengenal Allah, antaranya :

1. TERLALU BERGANTUNG KEPADA PANCAINDERA

 Terlalu bergantung kepada pancaindera termasuklah penglihatan dan pendengaran adalah antara penyebab terhalangnya manusia untuk mengenal Allah SWT. Keinginan untuk melihat Tuhan dengan mata kepala menunjukkan keingkaran dan ketakburan yang akhirnya menyebabkan kemurkaan Allah SWT. Manusia tidak beriman kepada Allah dengan dalil tidak melihat Allah, sedangkan terdapat banyak ciptaanNya yang tidak boleh dilihat tetapi diyakini kewujudannya seperti graviti bumi, arus elektrik, akal fikiran, dan sebagainya.

FirmanNya: "Dan, ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang", kerana itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya." (QS Al-Baqarah: 55)

FirmanNya: "Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata : "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir kerana kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata." (QS An-Nisa': 153)


2. KESOMBONGAN

Sifat sombong juga menghalang manusia untuk mengenal Allah. Walaupun telah diperlihatkan keagungan ayat-ayat Allah SWT melalui firmanNya serta melalui RasulNya namun sebahagian besar manusia tetap mengingkari sehingga mengundang kemurkaanNya. Seseorang yang meletakkan dirinya sebagai seorang hamba lebih mudah untuk mengenalNya.

FirmanNya: "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mahu menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah kerana mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya." (QS Al-A'raaf: 146)

 3. KELALAIAN

 Kebanyakan manusia lengah dan lalai dari pengajaran2 yang disampaikan kepada mereka. Sikap ini juga menghalang seseorang untuk mengenal Allah SWT.

FirmanNya: "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur'an pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?" (QS Al-Anbiya: 1~3)

 4. KEBODOHAN

 Kurangnya ilmu juga menghalang seseorang untuk mengenal Tuhan.
 
FirmanNya: "Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin." (QS Al-Baqarah: 118)

 5. KERAGUAN

 Perasaan ragu-ragu atau was-was juga menghalang seseorang untuk mencapai makrifatullah. Tanpa keyakinan, adalah mustahil untuk mengenal Allah.

FirmanNya: "Kaum Tsamud berkata: "Wahai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami." (QS Hud: 62)

6. TAQLID

 Taqlid membabi buta yakni menurut atau menerima sahaja tanpa mengkaji terlebih dahulu atau mengambilkira nas2 yang benar juga menghalang seseorang untuk mengenal Allah SWT.

FirmanNya: "Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapa-bapa kami mengerjakannya". Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?" (QS Al-Maidah: 104)

FirmanNya: "Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka." (QS Az-Zukhruf: 23)

Semoga kita mencapai makrifatullah yakni mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.